WELCAME

من جد وجد ومن زرع حصد ومن سار على الدرب وصل

Barang siapa yang bersungguh-sungguh dia akan berhasil, barang siapa menanam dia yang memetik, barang siapa yang berjalan dia akan sampai

Sabtu, 01 Juni 2013

Peroksisom

     Peroksisom pada sel hewan dan sel tumbuhan
 
Organel ini ditemukan pada sel hewan, sel tumbuhan tertentu maupun sel ragi. Perosisom pertama kali ditemukan oleh De duve dan kawan kawannya pada tahun 1965 di dalam sel sel hati. Di dalam peroksisom ditemukan beberapa macam enzim oksidase dan katalase. Oleh karena enzim enzim ini berperan dalam pembentukan katalase yaitu dalam pembentukan dan pembongkaran hydrogen peroksida (H2O2), maka organel tersebut dinamakan peroksisom.
Di dalam sel, peroksisom berbentuk bulat telur dengan diameter kurang lebih antara 0,5-0,7 mikrometer, hanya dibungkus oleh selapis membrane. Jumlah peroksisom untuk setiap sel bervariasi antara 70-700. Peroksisom memiliki kemampuan membelah diri sehingga dapat membentuk peroksisom anak. Protein dan lipid yang diperlukan ditransfer dari sitosol. Peroksisom memiliki 1 membran dan tidak memiliki DNA atau ribosom. Karena peroksisom tidak memiliki genom, bagaimanapun juga setiap protein harus di import. Peroksisom sedemikian mirip dengan RE pada replikasi membrannya, berikatan dengan organel tampa genom.
Pada sel tumbuhan, fungsi organel ini berikatan dengan siklus glioksalat sehingga dinamakan glioksisom. Pada tumbuhan, peroksisom akan menguraikan asam glikolat yang dihasilkan dari proses fotosintesis kemudian mendaur ulang kembali molekul untuk di kembalikan ke kloroplas.
Selain berfungsi sebagai pembentukan H2O, menjadi substrat organic dan H2O, peroksisom juga berfungsi untuk merombak asam lemak yang tersimpan dalam biji menjadi glukosa untuk proses perkecambahan.
Salah satu fungsi penting biosintetik dari peroksisom hewan adalah untuk mengkatalisis reaksi pertama dari pembentukan plasmalogen. Plasmalogen merupakan jenis phospolipid terbanyak pada myelin. Kekurangan plasmalogen ini menyebabkan myelin pada sel saraf menjadi abnormal, karena itulah kerusakan peroksisom berujung pada kerusakan saraf. 

 BIOGENESIS PEROKSISOM
 
Ada dua teori yang menerangkan bagaimana peroksisom dibentuk dan dihasilkan oleh sel. Teori pertama yang disebut model klasik menyatakan bahwa proteinksisom disintesis dengan bantuan ribosom yang menempel pada endoplasmic reticulum, kemudian protein peroksisomal tersebut masuk ke dalam sisternae dari endoplasmic reticulum dan membentuk kantung (ekor) yang selanjutnya menggenting serta akhirnya memisahkan diri membentuk peroksisom bebas. Teori kedua menyatakan bahwa protein peroksisomal disintesis dengan bantuan ribosom bebas, kemudian protein peroksisomal tersebut dibebaskan ke sitoplasma dan berkembang menjadi peroksisom.
Peroksisom bisa berasal dari ratikulum endoplasma dan merplikasi oleh fisi. [10] protein matriks Peroxisome dijabarkan dalam sitoplasma sebelum impor. sekuens asam amino Tertentu (PTS atau sinyal penargetan peroxisomal ) di C-terminus (PTS1) atau N-terminus (PTS2) protein matriks peroxisomal sinyal mereka untuk diimpor ke organel tersebut. Setidaknya ada 32 protein peroxisomal dikenal, yang disebut peroxins , [11] yang berpartisipasi dalam proses perakitan Peroksisom. Protein tidak harus terungkap harus diimpor ke dalam Peroksisom. reseptor protein, yang peroxins PEX5 dan PEX7 , menemani muatan mereka (berisi PTS1 atau urutan asam amino PTS2, masing-masing) semua jalan ke Peroksisom mana mereka melepaskan kargo dan kemudian kembali ke sitosol - langkah bernama daur ulang. Secara keseluruhan, siklus impor disebut sebagai [antar-jemput diperpanjang mekanisme rujukan? ]. Sekarang ada bukti bahwa hidrolisis ATP diperlukan untuk daur ulang reseptor ke sitosol . Juga, ubiquitination tampaknya sangat penting untuk ekspor PEX5 dari Peroksisom, ke sitosol.

Sabtu, 02 Maret 2013

Makalah kayu siwak dan pisang



Taksonomi Tumbuhan Tinggi
KAYU SIWAK DAN PISANG

Dosen pengampu :
Drs. Sulisetjono, M.Si
Ainun Nikmati Laily, M.Si
Oleh kelompok 4:
Ulul Azmi                   (10620113)
Afif Chonita P.           (11620005)
Qurrota A’yun                        (11620006)
Aizzah Imaniah           (11620012)
Ihda Sayidatun N.      (11620025)
Khoirotul M.               (11620074)
Hidayatullah               (11620075)

UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
JURUSAN BIOLOGI
2013



BAB 1
PENDAHULUAN


Setiap individu dan suatu komunitas pasti merindukan kesehatan, kebersihan dan keindahan. Semuanya berusaha ingin mewujudkannya, bersih rohani dan jasmani. Sarana dan prasarana yang digunakan boleh jadi bermacam-macam, akan tetapi tujuan yang dicapai sama persis.
Dalam kaitannya dengan siwak, pada zaman dulu Nabi saw ingin mengajarkan kepada para sahabat supaya memperhatikan anggota-anggota tubuh, termasuk gigi. Karena Nabi saw. mengerti betul arti sebuah kebersihan, disamping ganjaran yang diperoleh orang yang selalu menjaga kebersihan. Salah satu alat atau media pembersih yang banyak digunakan adalah kayu siwak, yang setelah diteliti banyak mengandung zat-zat pembersih untuk gigi dan mulut. Dari sini timbul problem, kalau dahulu media yang dipakai adalah siwak, bagaimana dengan era sekarang yang segala sesuatu sudah bersifat modern. Media pembersih yang dipakai tidak lagi siwak, tetapi sudah digantikan dengan sikat dan pasta gigi, yang mungkin lebih praktis dan mudah digunakan.
Pisang merupakan salah satu buah yang berasal dari Asia Tenggara. Para saudagar Islam menyebarluaskan pertumbuhan tanaman ini hingga ke Afrika Barat, Amerika Selatan, dan Amerika Tengah. Akhirnya tanaman pisang ini pun menyebar luas ke berbagai penjuru dunia. Indonesia merupakan negara penghasil pisang nomor empat di dunia. Pisang (Musa paradisiaca) yang merupakan komoditas asli Indonesia dapat dijadikan salah satu andalan produk hortikultura yang diharapkan dapat bersaing dipasar bebas.
 



BAB 11
PEMBAHASAN

2.1  Siwak
2.1.1 Klasifikasi
Klasifikasi tanaman Salvadora persica menurut Tjitrosoepomo (1998) adalah sebagai berikut:
Kingdom              Plantae
    Divisio                   Embryophyta
               SubDivisio               Spermatophyta
                     Class                        Dicotyledons
                           SubClass                    Eudicotiledons
                                    Ordo                        Brassicales
                                     Family                             Salvadoraceae                 
                                            Genus                              Salvadora
                                                            Spesies                 Salvadora  persica
2.1.2        Deskripsi
Siwak adalah nama untuk dahan atau akar pohon yang digunakan untuk bersiwak. Oleh karena itu semua dahan atau akar pohon apa saja boleh digunakan untuk bersiwak jika memenuhi persyaratannya, yaitu lembut, sehingga batang atau akar kayu yang keras tidak boleh digunakan untuk bersiwak karena bisa merusak gusi dan email gigi; bisa membersihkan dan berserat serta bersifat basah, sehingga akar atau batang yang tidak ada seratnya tidak bisa digunakan untuk bersiwak; seratnya tersebut tidak berjatuhan ketika digunakan untuk bersiwak sehingga bisa mengotori mulut (Alsirhan, 2002).
Siwak atau Miswak, merupakan bagian dari batang, akar atau ranting tumbuhan Salvadora persica yang kebanyakan tumbuh di daerah Timur Tengah, Asia dan Afrika. Siwak berbentuk batang yang diambil dari akar dan ranting tanaman arak (Salvadora persica) yang berdiameter mulai dari 0,1 cm sampai 5 cm. Pohon arak adalah pohon yang kecil seperti belukar dengan batang yang bercabang-cabang, berdiameter lebih dari 1 kaki. Jika kulitnya dikelupas berwarna agak keputihan dan memiliki banyak juntaian serat. Akarnya berwarna cokelat dan bagian dalamnya berwarna putih. Aromanya seperti seledri dan rasanya agak pedas (Alsirhan, 2002).

2.1.3        Kandungan dan Manfaat  Siwak
Al-Lafi dan Ababneh (1995) melakukan penelitian terhadap kayu siwak dan melaporkan bahwa siwak mengandung mineral-mineral alami yang dapat membunuh dan menghambat pertumbuhan bakteri, mengikis plaque, mencegah gigi berlubang serta memelihara gusi. Siwak memiliki kandungan kimiawi yang bermanfaat, meliputi (Al-Lafi dan Ababneh, 1995) :
·      Antibacterial Acids, seperti astringents, abrasive dan detergent yang berfungsi untuk membunuh bakteri, mencegah infeksi, menghentikan pendarahan pada gusi. Penggunaan kayu siwak yang segar pertama kali, akan terasa agak pedas dan sedikit membakar, karena terdapat kandungan serupa mustard yang merupakan substansi antibacterial acid tersebut .
·      Kandungan kimiawi seperti Klorida, Pottasium, Sodium Bicarbonate, Fluorida, Silika, Sulfur, Vitamin C, Trimetilamin, Salvadorin, Tannin dan beberapa mineral lainnya yang berfungsi untuk membersihkan gigi, memutihkan dan menyehatkan gigi dan gusi. Bahan-bahan ini sering diekstrak sebagai bahan penyusun pasta gigi.
·      Minyak aroma alami yang memiliki rasa dan bau yang segar, yang dapat menyegarkan mulut dan menghilangkan bau tidak sedap.
·      Enzim yang mencegah pembentukan plak yang merupakan penyebab radang gusi dan penyebab utama tanggalnya gigi secara premature.
·      Anti Decay Agent (Zat anti pembusukan) dan Antigermal System, yang bertindak seperti Penicilin menurunkan jumlah bakteri di mulut dan mencegah terjadinya proses pembusukan. Siwak juga turut merangsang produksi saliva, dimana saliva sendiri merupakan organik mulut yang melindungi dan membersihkan mulut.
Dalam kitab Ath-Thubbun Nabawi (Medis Nabawi) yang disusun oleh Ibnu Qoyyim dijelaskan manfaat siwak antara lain (Qoyyim, Ibnu:1997) :
Ø  Membersihkan mulut
Ø  Membersihkan gusi
Ø  Mencegah pendarahan
Ø  Menguatkan penglihatan
Ø  Mencegah gigi berlubang
Ø  Menyehatkan pencernaan
Ø  Menjernihkan suara
Ø  Membantu pencernaan makanan
Ø  Memperlancar saluran nafas (bicara)
Ø  Menggiatkan bacaan
Ø  Menahan tidur
Ø  Meridhokan Allah Ta’ala
Ø  Dikagumi malaikat
Meskipun siwak sebelumnya telah digunakan dalam berbagai macam kultur dan budaya di seluruh dunia, namun pengaruh penyebaran agama Islam dan penerapannya untuk membersihkan gigi yang paling berpengaruh. Istilah siwak sendiri pada kenyatannya telah umum dipakai selama masa kenabian Nabi Muhammad yang memulai misinya sekitar 543 M. Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda : “Seandainya tidak memberatkan ummatku niscaya akan kuperintahkan mereka untuk bersiwak setiap akan sholat (dalam riwayat lain : setiap akan berwudhu’).” Nabi memandang kesehatan dan kebersihan mulut adalah penting, sehingga beliau senantiasa menganjurkan pada isterinya untuk selalu menyiapkan siwak untuknya hingga akhir hayatnya (Alsirhan, 2002).
Siwak berfungsi mengikis dan membersihkan bagian dalam mulut. Kata siwak sendiri berasal dari bahasa arab ‘yudlik’ yang artinya adalah memijat (massage). Siwak lebih dari sekedar sikat gigi biasa, karena selain memiliki serat batang yang elastis dan tidak merusak gigi walaupun di bawah tekanan yang keras, siwak juga memiliki kandungan alami antimikrobial dan antidecay system (sistem antipembusuk). Batang siwak yang berdiameter kecil, memiliki kemampuan fleksibilitas yang tinggi untuk menekuk ke daerah mulut secara tepat dan dapat mengikis plak pada gigi. Siwak juga aman dan sehat bagi perkembangan gusi ( Bustomi, 2005 ).
Siwak akan menghilangkan energi negatif dari perkataan kita, dari mulut kita. Ada 32 buah gigi didalam mulut kita, 16 memiliki energi positif dan 16 lainnya negatif, ketika kita bersiwak maka enegri negatif dibuang, seperti halnya arde dalam stop kontak atau alat elektronik, arde tersebut menyalurkan energi kedalam tanah, maka disebut dengan pentanahan ( Bustomi, 2005 ).
Fungsi siwak, tongkat untuk berjalan hampir sama dengan pentanahan yang menyalurkan energi negatif, dimana akan membersihkan racun tubuh dengan pentanahan, maka disunahkan juga untuk memakai tongkat. Para pembicara, ustad, penceramah sebaiknya menggunakan siwak sebelum berbiacra, karena menghilangakn enerji negatif dan panasnya kata-kata bagi yang mendengarkannya (Bustomi, 2005 ).
Dalam berbagai penilitian bahkan sikat gigi merupakan salah satu benda yang berbahaya bagi kesehatan karena dihuni begitu banyak bakteri. Apalagi bila diletakan dikamar mandi dan berdekatan dengan toilet karena ketika kita menyiram dengan flush maka bertebaran ribuan bakteri tersebut yang hinggap ditempat yang lenmbab antara sikat gigi. Maka memakai sikat gigi harus sering diganti minimal setiap 3 bulan sekali sementara siwak memilki sifat anti bakteri (Rayhan, 2007).
Siwak bukan hanya bermanfaat secara spiritual, tetapi juga berguna untuk menjaga kesehatan. Para ilmuwan Amerika baru-baru ini menemukan efek menakjubkan siwak terhadap mulut: dalam satu kali penggunaan, siwak membunuh 80% bakteri. Siwak mencegah caries (gigi berlubang), menguatkan gusi, dan efeknya bertahan hingga hampir 48 jam. Tunisia dan negara-negara lainnya sudah mulai memproduksi pasta gigi berbahan dasar siwak ( Rayhan, 2007).
Penelitian ilmiah modern mengukuhkan, bahwa siwak mengandung zat yang melawan pembusukan, zat pembersih yang membantu membunuh kuman, memutihkan gigi, melindungi gigi dari kerapuhan, bekerja membantu merekatkan luka gusi dan pertumbuhannya secara sehat, dan melindungi mulut serta gigi dari berbagai penyakit. Sebagaimana telah terbukti bahwa siwak memiliki manfaat mencegah kanker.” ( Rayhan, 2007).
Selain efek-efek higienis, siwak juga menstimulasi BAS (Biologically Active Spots = Titik Aktif Biologis) yang terletak di antara gigi dan gusi. Titik-titik ini mengatur enam organ (telinga, mata, hidung, lidah, dan oesophagus (saluran makanan dari mulut ke perut), tiga pasang cells (wedge shaped, rahang atas, ethmoid), sinus, sendi temporal rahang bawah, dan 28 saraf tulang belakang yang mengatur fungsi-fungsi secara praktis semua organ, otot, dans endi pada ekstremitas atas dan bawah ( Rayhan, 2007).
Titik-titik yang sama mengatur fungsi sejumlah organ seperti empedu dan kantong empedu, liver, ginjal, perut, pancreas, limpa, paru-paru, jantung, usus besar dan usus kecil (Rayhan, 2007).
Terpijitnya BAS pada mulut oleh siwak akan meredakan rasa sakit dan menurunkan ketegangan otot-otot neurorefleks yang disebabkan oleh osteochondros (sejenis penyakit tulang). Penggunaan siwak secara teratur, selain mencegah penyakit, ia juga mengatur perkembangan 70 BAS dan membantu pikiran kita agar jernih. Dengan demikian, sebatang siwak yang digunakan dengan penuh keimanan dapat menggantikan peran dokter spesialis (Rayhan, 2007).

2.2.4        Perspektif Al-qur’an
Tumbuhan yang mempunyai nama latin Salvadora persica ini, telah berabad- abad yang lalu di sebutkan namanya dalam hadist mulia oleh Rasulullah Muhammad Sallallahu alaihi wassalam. Beliau sendiri pun, juga terbiasa membersihkan giginya dengan siwak setiap bangun dari tidur, seperti di riwayatkan oleh Aisyah radiyahallohu ‘anha, ”Kami biasa menyiapkan sebuah siwak dan air untuk wudhu bagi Rasulullah sallallahu alaihi wassalam kapan pun Allah menghendaki beliau bangun dari tidur malam, beliau akan membersihkan giginya dengan siwak, mengambil wudhu, dan lalu mendirikan shalat”. (HR Muslim).
Anjuran untuk bersiwak atau menggunakan miswak, siwak ataua kayu sugi juga termaktub dalam al Qur’an Surat ke 34 ayat 16 yang berbunyi seperti dibawah ini:
 

Artinya: “Tetapi mereka berpaling, Maka Kami datangkan kepada mereka banjir yang besar dan Kami ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi (pohon-pohon) yang berbuah pahit, pohon Atsl dan sedikit dari pohon Sidr”.



TAFSIR
Namun, mereka berpaling, sebab itu Kami Mengirimkan banjir besar kepada mereka, dan Kami Gantikan kedua kebun mereka itu dengan dua kebun (yang ditumbuhi pepohonan) yang berbuah pahit, pohon atsl, dan sedikit dari pohon sidr.
Fa a‘radlū
(namun, mereka berpaling), yakni tidak beriman, tidak merespons para rasul, dan tidak mensyukuri nikmat tersebut.
Fa arsalnā
(sebab itu Kami Mengirimkan), yakni Kami Memerintahkan. ‘Alaihim sailal ‘arimi (banjir besar kepada mereka), yakni banjir yang membinasakan, hingga rusaklah semua kebun, rumah, dan harta benda yang mereka miliki. Al-‘arim adalah sebuah lembah yang terdapat di Yaman, yang juga suka disebut wādisy syajar (lembah pepohonan). Di lembah itu terdapat saringan yang menahan aliran air. Pada saringan itu terdapat tiga pintu yang bersusun. Maka Allah Ta‘ala Menghancurkan saringan itu serta membinasakan mereka dengan air tersebut.
Wa baddalnāhum bi jannataihim (dan Kami Gantikan kedua kebun mereka itu), yakni kedua kebun yang telah Kami Binasakan itu.
Jannataini dzawātai ukulin khamthin
Dengan dua kebun [yang ditumbuhi pepohonan] yang berbuah pahit), yakni buah-buahan yang rasanya pahit.
Wa atsliw wa syai-im miη sidring qalīl
Pohon atsl dan sedikit dari pohon sidr), yakni sejenis pohon yang berbuah sedikit tapi berduri banyak.


2.2 Pisang
            2.2.1 Klasifikasi


Klasifikasi tanaman Musa paradisiaca menurut Tjitrosoepomo (1998) adalah sebagai berikut:

Kingdom             Plantae
     Divisi                    Magnoliophyta
          Kelas                      Liliopsida
                 Sub Kelas              Commelinidae
                       Ordo                      Zingiberales
                             Famili                   Musaceae
                                  Genus                     Musa
                                         Spesies                 Musa paradisiaca



2.2.2 Deskripsi
          
           Pisang merupakan tumbuhan terna raksasa, batang merupakan batang semu, permukaan batang terihat bekas pelepah daun. tumbuhan ini tidak bercabang, batangnya basah dan tidak mengandung lignin. pelepah daun pada tumbuhan ini menyelubungi batang. Daun pisang memiliki bentuk daun yang memanjang, yaitu bentuk memanjang namun juga agak lebar dibanding dengan bentuk lanset yaitu dengan perbandingan panjang dan lebarnya adalah 21/2-3 : 1 (Suyanti, 2008).


Kata pisang (dalam bahasa Arabnya الموز) berasala dari bahasa India (موزا), dan namanya dalam bahasa Arab adalah sebagaimana yang tercantum dalam al-Qur’an, yaitu الطلح. Dan orang-orang Arab menyebutnya dengan Banan (jari-jari), karena ia mirip dengan jari-jari kedua tangan. Dan ketika ia sampai ke Eropa melalui jalur Spanyol, mereka (orang Eropa) menyebutnya dengan kata dalam bahasa Arab yaitu Banana (pisang). Dan manusia telah mengenal pisang semenjak ribuan tahun SM (sebelum Masehi), dan ada yang mengatakan bahwa ia pada asalnya berasal dari India (Suyanti: 2008).
           Pada pohon pisang untuk ujung daunnya biasanya berbentuk rompang. Daging daunnya tipis seperti kertas dengan pertulangan daun menyirip serta permukaan atas dan bawah daun yang licin berlapis lilin. daun pada tumbuhan ini merupakan daun lengkap, karena memiliki pelepah daun, tangkai daun, dan helaian daun. Tangkai daun bila dipotong melintang bentuknya seperti bulan sabit(Suyanti:2008).

2.2.3 Kandungan dan Manfaat
2.2.3.1 Kandungan pisang dalam ilmu kedokteran (Brontowijoyo, 1989):
1.         Pisang terhitung sebagai makanan (sumber gizi) yang hampir sempurna dikarenakan ia mengandung nutrisi yang enam, yaitu: air, gula, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Dan berkat tingginya nilai gizi yang dikandungnya, maka ia telah menjadi makanan penting (pokok) bagi banyak orang.
2.         Sebagaimana juga pisang terhitung sebagai salah satu makanan yang menyediakan energi dan kalori bagi tubuh dalam jumlah yang cukup. Maka setiap 100 gram pisang segar dan matang memberikan tubuh (100 kalori), yaitu seperti yang diberikan oleh seratus gram daging. Dan adapun seratus gram pisang kering memberikan (250 kalori).
3.         Sebagaimana juga dapat dimanfaatkan dari pisang dalam pencegahan Osteomalasia (pelunakan tulang pada bayi) pada anak dan Osteoporosis (pengeroposan tulang) pada orang dewasa (tua), dan kekurangan kalsium pada wanita hamil dan ibu menyusui. Dikarenakan ia mengandung jumlah kalsium yang cukup, yaitu setiap 1 kg pisang mengandung 1gr kalsium. Dan perlu diketahui bahwa kebutuhan harian kalsium untuk tubuh adalah satu setengah gram, dan bahwasanya kalsium pisang lebih mudah dicerna dibandingkan kalsium susu dan kalsium dari produk susu.
4.         Pisang juga mengandung Fosfor dalam jumlah yang cukup, dan inilah yang membuatnya bermanfaat dalam perkembangan otak dan kemampuan akal, seperti kecerdasan, berpikir dan menghafal.Dahulu dikatakan tentang pisang bahwa ia adalah makanan para ahli Filosofi, karena mereka memakannya secara rutin, seperti yang terjadi pada orang-orang (bangsa) Asyur dari bangsa kuno.
5.         Pisang juga bermanfaat dalam perlindungan dan pencegahan gigi dari kerusakan. Dan juga bermanfaat untuk radang mulut dan gusi, karena ia mengandung fluoride, yaitu suatu zat penyeteril.
6.         Pisang mengandung zat Besi dan vitamin D, sehingga berguna dalam pencegahan dan pengobatan anemia dan kekurangan zat Besi, dimana vitamin D mempermudah penyerapan zat besi dalam usus.
7.         Pisang mengandung vitamin B 1, B 6, B 12, karena itu ia berguna dalam pengobatan peradangan (infeksi) saraf dan kerusakan saraf, seperti dalam disk (gangguan pada saraf lumbar dan sakral) dan cerebral Bell (gangguan pada saraf wajah). Dan yang perlu diketahui bahwa kekurangan vitamin vitamin B 1, B 6, B 12 menyebabkan peradangan saraf yang berbeda dari yang lain, dan kekurangan vitamin B 12 menyebabkan anemia, di samping radang saraf.
8.         Sebagaimana pisang juga berguna untuk memperbaiki penglihatan dan mencegah timbulnya penyakit mata dan penglihatan, karena ia mengandung vitamin A dalam jumlah yang cukup (300 IU per seratus gram). Dan yang perlu diketahui bahwa kebutuhan harian vitamin A bagi tubuh adalah (3500 IU per hari).
9.         Dan pisang juga bermanfaat dalam pengobatan diare, jika pisang itu matang namun, jika ia mentah maka ia berguna dalam pengobatan sembelit.
10.     Penelitian baru menguatkan bahwa pisang mengandung hormon-hormon yang berfungsi untuk mengatur aktivitas sistem saraf dan pisang juga bermanfaat dalam pengobatan penyakit psikologis dan depresi, terutama pada anak-anak.

2.2.3.2 Manfaat
            Beberapa manfaat buah pisang di antaranya yaitu (Herdiansyah; 2007):
1.      Mencegah gangguan jantung dan pembuluh darah
2.      Mengobati gangguan pencernaan
3.      Mengobati hipokalimea
4.      Menurunkan kadar gula darah
5.      Mengurangi mual
6.      Mencegah depresi dan mengobati insomnia

            Selain manfaat diatas, beberapa manfaat pisang yang lain adalah (Brontowijoyo, 1989):
1.      Sumber Tenaga
Pisang dapat dicerna dengan mudah, sehingga gula yang terdapat didalamnya akan diubah menjadi sumber tenaga yang baik untuk pembentukan tubuh, kerja otot dan juga sangat bagus untuk menghilangkan lelah.

2.      Ibu Hamil
Wanita yang tengah hamil dianjurkan untuk mengkonsumsi pisang, karena mengandung asam folat tinggi yang penting bagi kesempurnaan janin, pembentukan sel-sel baru dan mencegah terjadi cacat bawaan.Sebuah pisang matang, akan mengandung sekitar 85-100 kalori. Sehingga dengan memakan dua pisang segar, kebutuhan asam folat yang sekitar 58 mikrogram dapat terpenuhi. Di samping itu pisang akan membantu menjaga kadar gula darah yang dapat mengurangi morning sick, sehingga pisang sangat baik untuk cemilan ibu hamil.

3.      Penderita Anemia
Kandungan zat besi yang cukup tinggi pada pisang, dapat menstimulasi produksi hemoglobin dalam darah bagi penderita anemia. Dua buah pisang sehari, sangat baik untuk penderita anemia.
4.      Penderita Sakit Maag
Sebagai buah yang dapat dikonsumsi langsung, pisang tak membuat iritasi atau kerusakan usus bagi penderita maag. Buah ini sering digunakan untuk melawan penyakit usus, sebab teksturnya lembut. Pisang juga dapat menetralkan kelebihan asam lambung dan melapisi perut sehingga mampu mengurangi iritasi. Bagi yang mengalami penyakit usus atau kolik akibat asam lambung, Anda dapat mengkonsumsinya dengan di campur pada segelas susu cair.
5.      Penderita Penyakit Lever
Bagi penderita lever, dua buah pisang sehari dengan tambahan satu sendok madu, akan baik untuk menambah nafsu makan dan meningkatkan kuat.
6.      Penderita Luka Bakar
Khusus untuk penderita luka bakar, Anda dapat menggunakan daun pisang sebagai pengobatan. Caranya, kulit yang terbakar dioles dengan campuran abu daun pisang dan minyak kelapa. Campuran ini mampu mendinginkan kulit yang terbakar.
7.      Orang yang mengalami stress
Pisang mengandung potasium, yaitu mineral vital yang membantu menormalkan detak jantung, mengirim oksigen ke otak dan mengatur keseimbangan kadar air dalam tubuh. Ketika mengalami stress, metabolisme tubuh akan meningkat drastis sehingga mengurangi kadar potasium tubuh. Dengan pisang, potasium dalam tubuh kadarnya akan seimbang.
8.      Penderita Stroke
Berdasarkan riset The New England Journal of Medicine, mengkonsumsi pisang setiap hari akan menurunkan resiko kematian akibat stroke hingga 40%.

9.      Mengontrol Temperatur
Di beberapa negara, pisang dipandang sebagai makanan pendingin yang dapat menurunkan temperatur fisik dan emosional ibu hamil. Di Thailand contohnya, ibu hamil mengkonsumsi pisang untuk memastikan bayi lahir dengan temperatur sejuk.
10.  Meningkatkan Kekuatan Otak
Di sebuah sekolah Inggris, 200 pelajar mampu menyelesaikan ujian akhir hanya dengan sarapan pisang. Mereka juga kerap mengkonsumsi pisang saat jam istirahat serta makan siang, sebab pisang mampu meningkatkan kekuatan otak.





DAFTAR PUSTAKA

Al-Lafidan  Ababneh. 1995. Tumbuhan Obat. Jakarta : Penerbit Bhratara
Alsirhan . 2002. Obat Asli  Indonesia . Jakarta : Dian Rakyat
Brontowijoyo. 1989. Tumbuh Berkhasiat. Jakarta: Pustaka Media
 Bustomi. 2005. Anatomi  Tumbuhan. Bandung : Widya Kusuma
Herdiansyah . 2007. Tumbuhan obat dan khasiatnya seri 3 . Jakarta : Penebar Swadaya
Katsir, Ibnu. 2000. Terjemahan Tafsir Ibnu Katsir Jilid 5. Jakarta: Pustaka Imam Asy-Syafi’i
Qoyyim, Ibnu. 1997. Kitab Ath-Thubbun Nabawi (Medis Nabawi). Surabaya: Pustaka Media
Rayhan. 2007. Flora. Jakarta :  Pradya Paramitha
Suyanti. 2008. Khasiat Tanaman Obat. Jakarta : Pustaka Buku Murah
Tjitrosoepomo . 1998. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press